
Saat memasuki jenjang kuliah, aktivitas akademik bukanlah satu-satunya fokus utama, sebab banyak mahasiswa justru mengandalkan metode belajar instan seperti sistem kebut semalam menjelang ujian. Sayangnya, pendekatan semacam ini tidak hanya kurang efisien, tetapi juga tidak memberikan pemahaman yang mendalam terhadap materi yang dipelajari. Maka dari itu, penting untuk mengetahui tips belajar efektif dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa masa kini.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik atau olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang mampu memberikan dampak positif terhadap fungsi otak, khususnya dalam menyerap informasi baru.
Selama berolahraga, tubuh menghasilkan hormon seperti dopamin, serotonin, dan norepinefrin yang dikenal sebagai hormon yang berkaitan dengan rasa senang. Itulah mengapa melakukan olahraga sebelum belajar dianggap dapat membantu menyegarkan pikiran dan membuat otak lebih siap dalam menerima pelajaran.
Sementara itu, studi dari Oregon Health & Science University mengungkapkan bahwa satu kali sesi olahraga ringan mampu memicu peningkatan gen yang terlibat dalam perkembangan sinapsis di area hipokampus, yaitu bagian otak besar yang berperan dalam kemampuan mengingat dan mengenali arah.
Salah satu tips belajar efektif namun masih jarang dipraktikkan secara konsisten adalah menerapkan teknik Pomodoro. Metode ini pertama kali dikenalkan oleh Francesco Cirillo pada akhir tahun 1980-an dan terdiri dari lima langkah sederhana yang mampu meningkatkan fokus, produktivitas, hingga membantu meningkatkan kemampuan berpikir.
Teknik Pomodoro sangat cocok digunakan oleh pelajar yang ingin menghindari kebiasaan belajar sistem kebut semalam, karena pendekatan ini menekankan pada proses pembelajaran, bukan durasi waktu yang panjang.
Kunci dari metode ini adalah adanya jeda istirahat secara berkala atau yang dikenal dengan istilah spaced learning, yaitu strategi belajar yang memberikan waktu otak untuk menyerap informasi secara lebih efektif.
Langkah-langkah dalam teknik Pomodoro antara lain memilih topik yang akan dipelajari, mengatur stopwatch selama 25 menit untuk fokus pada materi tersebut, kemudian mengambil waktu istirahat selama 5 menit. Siklus ini diulang hingga empat kali, dan setelahnya baru diberikan waktu istirahat lebih panjang sekitar 15 hingga 30 menit.
Selain teknik Pomodoro, metode Feynman juga layak dipertimbangkan sebagai strategi belajar yang efektif, terutama bagi mahasiswa. Pendekatan ini menekankan praktik langsung dalam proses belajar melalui empat tahapan utama.
Pertama, pilih topik yang ingin dipahami. Selanjutnya, pelajari materi tersebut dengan saksama. Setelah itu, coba jelaskan kembali topik yang telah dipelajari menggunakan bahasa sederhana seolah-olah sedang menjelaskannya kepada orang yang belum memahami sama sekali.
Langkah terakhir adalah mengidentifikasi bagian-bagian yang masih sulit dijelaskan, kemudian pelajari kembali hingga benar-benar memahami, lalu ulangi prosesnya. Teknik ini sangat sesuai bagi mereka yang terbiasa belajar melalui diskusi, karena melibatkan peran orang lain sebagai pendengar atau penilai untuk mengukur sejauh mana penguasaan terhadap suatu materi.
Salah satu tips belajar yang cukup populer di kalangan pelajar dan mahasiswa adalah belajar sambil mendengarkan musik. Banyak yang merasa kesulitan untuk fokus jika tidak ditemani oleh alunan lagu tertentu. Hal ini bukan tanpa alasan, karena musik yang disukai terbukti mampu meredakan stres yang kerap muncul saat menjalani sesi belajar intens.
Selain itu, musik juga memiliki pengaruh terhadap suasana hati. Mendengarkan lagu favorit dapat membantu meningkatkan mood, yang pada gilirannya merangsang pelepasan hormon dopamin, senyawa kimia yang dikenal berperan dalam menciptakan perasaan senang.
Itulah 4 tips belajar efektif. Bagi mahasiswa yang memiliki segudang aktivitas, sebaiknya memilih metode belajar yang paling efisien dalam membantu pengelolaan waktu secara optimal.